Batman Begins - Help Select

Jumat, 23 September 2016

agama katolik


Pengertian Agama Katolik


1  Pengertian Agama Katolik

Kata Katolik berasal dari kata sifat bahasa Yunani, καθολικός (katholikos), artinya "universal". Dalam konteks eklesiologi Kristen, kata Katolik memiliki sejarah yang kaya sekaligus beberapa makna. Bagi sebagian pihak, istilah "Gereja Katolik" bermakna Gereja yang berada dalam persekutuan penuh dengan Uskup Roma, terdiri atas Ritus Latin dan 22 Gereja Katolik Timur; makna inilah yang umum dipahami di banyak negara. Bagi umat Protestan, "Gereja Katolik" atau yang sering diterjemahkan menjadi "Gereja Am" bermakna segenap orang yang percaya kepada Yesus Kristus di seluruh dunia dan sepanjang masa, tanpa memandang "denominasi". Umat Gereja Ortodoks TimurGereja AnglikanGereja Lutheran dan beberapa Gereja Metodis percaya bahwa Gereja-Gereja mereka adalah katolik, dalam arti merupakan kesinambungan dari Gereja universal mula-mula yang didirikan oleh para rasul. Baik Gereja Katolik Roma maupun Gereja Ortodoks percaya bahwa Gerejanya masing-masing adalah satu-satunya Gereja yang asli dan universal. Dalam "Kekristenan Katolik" (Termasuk Komuni Anglikan), para uskup dipandang sebagai pejabat tertinggi dalam agama Kristen, sebagai gembala-gembala keesaan dalam persekutuan dengan segenap Gereja dan dalam persekutuan satu sama lain. Katolik dianggap sebagai salah satu dari Empat Ciri Gereja. Ketiga ciri lainnya adalah Satu, Kudus, dan Apostolik sesuai Kredo Nicea tahun 381: "Aku percaya akan Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik."

 2   .    Tata Cara Perayaan Ekaristi di Gereja Katolik
Pembukaan
1.     Perarakan Pastor/Imam Selebran dan pelayan lainnya menuju altar diiringi lagu pembukaan atau antifon pembukaan, pada hari raya dilakukan pendupaan.
2.     Tanda salib
·         Selebran membuka perayaan Ekaristi dengan memimpin Tanda Salib
3.     Salam pembukaan dan Pengantar
·         Perayaan ekaristi diawali dengan salam "Tuhan sertamu" (Dominus vobiscum) dan dijawab umat dengan "Dan sertamu juga" (Et cum spiritu tuo). Rumusan lainnya juga dipergunakan pada hari raya, ataupun pada misa biasa.
·         Pengantar digunakan untuk mengarahkan umat pada inti dan misteri perayaan.
4.     Pernyataan Tobat dan pernyataan Tuhan Kasihanilah Kami
·         Dapat menggunakan rumusan umum Pernyataan Tobat dilanjutkan dengan Tuhan Kasihanilah Kami
·         Dapat juga menggunakan rumusan pujian kepada Yesus dan memohon belas kasih-Nya yang dipadukan dengan Tuhan Kasihanilah Kami
·         Dapat juga menggunakan pemercikan air suci sebagai peringatan akan pembaptisan
·         Diakhiri dengan seruan absolusi "Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal" yang dijawab umat dengan "Amin" (Catatan: absolusi yang diucapkan imam pada bagian ini bukanlah pengampunan dosa sakramental, berbeda dengan absolusi yang diterima pada waktu penerimaan Sakramen Tobat. Umat yang sadar akan perlunya mengaku dosa (baca:sadar akan dosa berat), tetap tidak bisa mengandalkan absolusi ini untuk pengampunan dosanya.)
5.     Madah Kemuliaan
·         Kemuliaan hanya diucapkan/dinyanyikan pada hari Minggu dan hari raya yang disetarakan dengan hari Minggu, di luar masa Prapaskah dan Adven
6.     Doa Pembuka
Liturgi Sabda
·         Pada hari Minggu atau Hari Raya, dibacakan tiga bacaan dari kitab suci. Bacaan untuk Misa Hari Minggu pada Masa Biasa (di luar Adven, Natal, Prapaskah, dan Paskah) mengikuti siklus tiga tahunan, yaitu tahun A (bacaan Injil dari Injil Matius), B (bacaan Injil dari Injil Markus), dan C (bacaan Injil dari Injil Lukas). Ketiga Injil ini disebut dengan Injil Sinoptik. Pada hari biasa, dibacakan dua bacaan saja.
1.     Bacaan Pertama
·         Bila terdapat tiga bacaan maka Bacaan Pertama diambil dari atau pada masa . Bila hanya dua bacaan pada hari biasa, Bacaan Pertama diambil dari atau selain Injil
·         Pada akhir bacaan, Lektor menutup dengan rumusan "Demikianlah sabda Tuhan" dan umat menjawab dengan "Syukur kepada Allah"
2.     Mazmur Antar Bacaan
·         Pemazmur mendaraskan refren dan ayat-ayat dan umat mengulang bagian refren
3.     Bacaan Kedua, dari Perjanjian Baru selain atau Wahyu Yohanes
·         Pada akhir bacaan, Lektor menutup dengan rumusan "Demikianlah sabda Tuhan" dan umat menjawab dengan "Syukur kepada Allah"
4.     Bait pengantar Injil/Alleluya
5.     Bacaan Injil
·         Bacaan diambil dari ketiga Injil berdasarkan tiga diselingi dengan Injil Yohanes
·       hanya dibacakan oleh imam atau tertahbis, tidak oleh umat biasa.
·         Bila dibacakan oleh , ia akan meminta berkat terlebih dahulu pada pastor/imam. Bila dibacakan oleh imam sementara misa dipimpin oleh uskup, maka imam juga akan meminta berkat kepada uskup
·         Bacaan diawali dengan salam "Tuhan sertamu" (Dominus vobiscum) dan dijawab umat dengan "Dan sertamu juga" (Et cum spiritu tuo)
·         Salam dilanjutkan dengan "Inilah Injil Yesus Kristus menurut (Matius/Markus/Lukas/Yohanes)" dan umat menjawab dengan "dimuliakanlah Tuhan" sambil membuat pada dahi, mulut dan dada. Pada hari raya, Injil didupai.
·         Seusai pembacaanl, dinyatakan Aklamasi Injil dengan ucapan "Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan, dan tekun melaksanakannya" dan umat menjawab dengan "Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami."
·         Dalam perayaan meriah, kalau dianggap baik, Uskup memberkati Umat dengan Evangeliarium (buku Bacaan Injil).
6.     Homili
7.     Syahadat atau Kredo
·         Dapat menggunakan rumusan atau.
8.     Doa Umat
·         Ujud-ujud doa dibawakan oleh diakon atau lektor lalu pembaca doa umat tersebut mengakhiri setiap doanya dengan mengucapkan "Marilah kita mohon" umat menjawab "Kabulkanlah doa kami ya Tuhan atau Tuhan, dengarkanlah umat-Mu."
·         Dalam perayaan meriah, seluruh Doa Umat dan aklamasinya dapat dinyanyikan.
Liturgi Ekaristi
1.  Persiapan Persembahan
·         Diawali dengan yang lazimnya hanya diadakan pada Hari Minggu.
·         Wakil-wakil umat menghantar bahan-bahan persembahan: roti dan anggur yang akan dikuduskan, dan persembahan lain untuk keperluan Gereja
·         Dalam misa sederhana, roti dan anggur dapat sudah berada di bagian lain dari altar
·         Roti hosti terbuat dari gandum tanpa ragi, diletakkan dalam , diletakkan di atas dan ditutup dengan korporal
·         Anggur, dipersembahkan dalam terpisah dengan air
2.  Penghunjukkan Persembahan
·         mengatur susunan pdan di atas, kemudian mencampurkan beberapa tetes air ke dalam anggur dalam piala
·         menghunjukkan sambil mengucapkan rumusan "Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allah semesta alam, sebab dari kemurahan-Mu kami menerima roti yang kami siapkan ini. Inilah hasil dari bumi dan dari usaha manusia yang bagi kami akan menjadi roti kehidupan" dan umat menjawab "Terpujilah Allah selama-lamanya"
·         Kemudian smengangkat piala berisi campuran air dan anggur sambil mengucapkan rumusan "Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allah semesta alam, sebab dari kemurahan-Mu kami menerima anggur yang kami siapkan ini. Inilah hasil dari pohon anggur dan dari usaha manusia yang bagi kami akan menjadi minuman rohani" dan umat menjawab "Terpujilah Allah selama-lamanya"
·         Pada misa hari raya mendupai persembahan dan altar. lalu mendupai dan umat lainnya.
3.  Doa Persiapan Persembahan
·         mengucapkan doa persembahan dengan ajakan "Berdoalah, saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang mahakuasa" dan umat menjawab dengan "Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus"
4.  Prefasi
·         Prefasi diawali dengan salam "Tuhan sertamu" (Dominus vobiscum) dan dijawab umat dengan "Dan sertamu juga" (Et cum spiritu tuo) dan dilanjutkan dengan dialog "Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan" yang dijawab dengan "Sudah kami arahkan" dan "Marilah bersyukur kepada Allah Tuhan kita" yang dijawab dengan "Sudah layak dan sepantasnya"
·         Prefasi selanjutnya dinyanyikan/didoakan oleh  dan disambung dengan syair aklamasi dengan rumusan "Kami melambungkan madah kemuliaan dengan tak henti-hentinya bernyanyi/berdoa"
5.  Kudus
·         Kudus atau Sanctus dapat diucapkan atau dinyanyikan
6.  Doa Syukur Agung
·         Doa Syukur Agung diucapkan (atau dinyanyikan) oleh saja.
·         Bagian pertama Doa Syukur Agung berisi doa permohonan agar Roh Kudus menguduskan roti dan anggur
·         Bagian terpenting dalam Doa Syukur Agung adalah dan, yaitu perubahan roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus secaratranssubstansial.
·    mengutip ucapan pada yaitu "Terimalah dan makanlah. Inilah TubuhKu yang diserahkan bagimu" dan "Terimalah dan minumlah. Inilah piala darahKu, darah perjanjian baru dan kekal yang ditumpahkan bagimu dan semua orang demi pengampunan kekal. Lakukanlah ini untuk mengenangkan Aku." Kalimat "lakukanlah ini untuk mengenangkan Aku" -lah yang menjadi dasar terselenggaranya Perayaan Ekaristi
·         Seusai diucapkan/dinyanyikan aklamasi anamnesis, menyatakan tiga misteri iman Kristen: kematian Kristus, kebangkitan Kristus dan kedatanganNya kembali.
·         Seusai, doa syukur agung dilanjutkan dengan doa dengan ujud khusus: bagi para dan maupun umat biasa, doa bagi dan setempat
7.  Doksologi

·         Doa Syukur Agung ditutup dengan doksologi dengan selebran mengangkat piala dan hosti sambil mengucapkan "Dengan pengantaraan Kristus, bersama Dia dan dalam Dia, bagi-Mu, Allah Bapa yang mahakuasa, dalam persekutuan dengan Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan sepanjang segala masa" dan umat berkata "Amin". Jikalau Doa Syukur Agung ini dinyanyikan, maka "Amin" dinyanyikan. (TPE 2005)
Komuni


1.     Doa Bapa Kami
·         Doa Bapa Kami dapat diucapkan atau dinyanyikan
·         Selebran dapat menambahkan embolisme pada akhir Doa Bapa Kami dengan ucapan "Ya Bapa bebaskanlah kami dari segala yang jahat dan berilah kami damai-Mu. Kasihanilah dan bantulah kami, supaya kami dapat hidup dengan rukun, sehingga kami dapat hidup dengan tenteram, sambil mengharapkan kedatangan penyelamat kami Yesus Kristus" dan umat menjawabnya dengan "Sebab Engkaulah Raja, yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya. Amin"
2.     Doa Damai
·         Selebran mendoakan doa mohon damai diakhiri dengan kata-kata "Sebab Engkaulah pengantara kami kini dan sepanjang masa" Umat menjawab: Amin. Kemudian mengucapkan "Damai Tuhan bersamamu" atau "Damai Tuhan besertamu" yang dijawab dengan "Dan bersama rohmu" atau "Dan sertamu juga" dan dapat diikuti dengan ungkapan, misalnya dengan memberikan salam damai, menjabat tangan orang-orang yang ada di sekitar, atau ungkapan lain yang sesuai
3.     Pemecahan Hosti Kudus
·         Pemecahan Hosti Kudus diiringi seruan lagu Anak Domba Allah atau Agnus Dei. kata 'Hosti' berasal dari bahasa latin Hostia yang artinya Kurban.
4.     Komuni
·         Komuni diawali dengan selebran mengangkat tinggi hosti dan piala anggur yang telah dikonsekrasikan sambil mengucapkan "Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuannya" dan umat menjawab "Ya Tuhan, saya tidak pantas Engkau datang pada saya, tapi bersabdalah saja maka saya akan sembuh", kemudian Imam berkata "Tubuh dan Darah Kristus", dan ditanggapi oleh umat dengan berkata "Amin".
·         Selanjutnya selebran menerima komuninya, kemudian memberikannya pada pelayan petugas pembagi komuni, kemudian kepada para petugas altar dan misdinar dan kemudian kepada umat lainnya.
·         Umat dapat menerima komuni dalam satu rupa atau dua rupa dalam kesempatan khusus. Ajaran iman Gereja Katolik mengajarkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara satu rupa maupun dua rupa. Dalam Tubuh Kristus terdapat pula Darah Kristus.
·         Pembagi komuni akan mengucapkan "Tubuh Kristus" (Corpus Christi) dan penerima komuni menjawab "Amin" (Amen) dengan sikap hormat.

Penutup
1.  Antifon Komuni
·         Setelah selesai komuni, selebran membersihkan patena dan piala dengan purifikatorium
·         Umat dapat mendoakan/menyanyikan madah pujian sesudah komuni
2.  Doa Sesudah Komuni
·         Sesudah doa sesudah komuni pengumuman dapat dibacakan, ataupun pengumuman dapat dibacakan sebelum doa sesudah komuni, tergantung kebiasaan imam yang memimpin misa tersebut.
3.  Berkat dan pengutusan
·         Berkat diawali dengan salam "Tuhan bersamamu" atau "Tuhan sertamu" (Dominus vobiscum) dan dijawab umat dengan "Dan bersama rohmu" atau "Dan sertamu juga" (Et cum spiritu tuo)
·         Ada pula bentuk berkat meriah dengan tiga ayat permohonan berkat bagi umat yang masing-masing dijawab dengan "Amin"
·         Ada bentuk berkat sederhana dengan selebran merentangkan tangan ke arah umat dan memberkati dengan tanda salib dengan seruan "Semoga Saudara sekalian diberkati oleh Allah yang mahakuasa: BapaPutra dan Roh Kudus" sementara umat membuat tanda salib dan menjawab "Amin"
·         Kemudian Imam mengatakan "Saudara sekalian, Perayaan Ekaristi sudah selesai", lalu umat berkata "Syukur kepada Allah".
·         Bentuk pengutusan adalah kalimat "Marilah pergi! Kita diutus.", yang dijawab umat dengan "Amin". Inilah perutusan Ekaristis yang berarti kesediaan untuk membagikan hidup kepada sesama. Bukan karena umat baik atau ingin baik, melainkan karena umat telah lebih dahulu diberi Hidup Allah yang telah dibagikan melalui Perayaan Ekaristi yang telah dirayakan.
                                                                                    4.  Perarakan keluar
·         Seluruh umat memberi hormat kepada altar. Imam dan para pelayan meninggalkan altar, dan diarak dengan diringi nyanyian atau lagu ataupun secara instrumental.



0 komentar:

Posting Komentar